About

Personal Picture
26 November 2004, awal perjalanan keluarga kecilku. 

Berawal dari pertemuan kami diawal 2004, dimana kami kembali dipertemukan setelah berteman 3 (tiga) tahun lamanya dalam dunia kerja di tahun 2000-2003. Dari pertemuan ini, ternyata berlanjut lebih intents dari biasanya, sempat pak calon suami ini pergi tugas ke paman sam sampai dengan Oktober 2004. Dan sekembalinya pak calon suami, hanya membutuhkan waktu 2 (dua) bulan bagi kami memutuskan untuk membina rumah tangga. Diakhir bulan November kami meresmikan keluarga kecil kami. Cukup instant bukan, rupanya pengalaman hubungan terdahulu membuat kami memiliki pemahaman yang sama tentang suatu konsep keluarga kecil kami, 'Tetapi usahakan banyak anak ya beb' waaa... geleng-geleng aku dibuatnya.

Akan tetapi kami tentunya tidak menginginkan kehidupan yang serba instant, tetapi natural apa adanya. Dengan komunikasi yang baik sehingga tidak akan ada sesuatu yang dipaksa or terpaksa, termasuk bagaimana kami akan membesarkan anak-anak kami, memberikan pendidikan yang terbaik bagi 3 (tiga) Permata Hati kami. (Katanya mau ditambah, tapi saya minta di postpone dulu, xixixi... Kangen hamil dan masa menyusui,  tapi... hahaha...)

Kami dikaruniai 3 (tiga) Permata Hati, JP (JP Kevin Matheus Lohy-Sugiono,7) lahir 1 Oktober 2005, KayKay (JQueen Kayleen Marie Lohy_Sugiono,5) lahir 16 November 2007 dan Dede (JT Kaithlyn Mikaela Lohy-Sugiono,3) lahir 3 April 2010. Ketiga buah hati kami ini adalah Permata Hati kami, harta terindah yang kami miliki. Kami berjanji akan berikan yang terbaik untuk ketiga Permata Hati kami. 
Permata Hati Ku

Saya termasuk anak pembangkang, tidak terlalu pintar, hanya dengan modal ngotot saya dapatkan yang saya inginkan. Suami lebih kalem, tapi ternyata juga keras dengan pendiriannya. Dengan bermodalkan Ngotot dan keras hati kami mengupayakan memberikan yang terbaik untuk ketiga Permata Hati kami, ASI Eksklsif 6 (enam) bulan, sampai 2 (dua) tahun dan MPAsi. 
Jatuh bangun kami memberikan ASI dan MPASI yang terbaik untuk anak-anak, dan yang tergila adalah kami tau anak kami TIDAK akan sekolah seperti layaknya anak yang lain. Karena satu pemahaman saya dan suami, anak kita tidak perlu pintar teori, tapi dia harus pintar dalam kehidupan sehingga mereka siap bersaing dengan dunia luar saatnya nanti mereka siap nanti. Menakutkan memang, sampai saat ini pun saya masih takut akan keputusan kami yang dianggap gila oleh semua orang di sekeliling kami.

Untuk itu kami membuat blog ini untuk menceritakan pengalaman dan kesulitan kami sehari-hari, siapa tau ada teman-teman diluar sana bisa berbagi dengan kami disini. Pada intinya kami mencari teman dan dukungan dari lingkungan.

Semua demi anak-anak, Permata Hati kami.